Konsep Dasar Membuat Website

December 18, 2007 ithamaniez

Konsep Dasar Membuat Website
Sebelum membuat web secara profesional, tugas penting sebagai seorang pengembang web adalah memberikan ide dan gagasan tentang point apa saja yang akan ditampilkan dalam sebuah halaman web. Dengan demikian, seorang pengembang web juga perlu berkonsultasi dengan pemilik web itu sendiri agar segala sesuatu yang menjadi tujuan pemilik web dapat terpenuhi.
Lain halnya dengan seorang pengembang web (web developer) yang diberikan kebebasan dalam membuat sebuah web. Pemiliki web umumnya mempercayakan sepenuhnya kepada pengembang web (web developer). Nah, jika demikian maka sebagai seorang pengembang web harus benar-benar membuktikan keterampilannya dalam membuat web secara profesional agar para pemiliki web tidak kecewa dengan karya yang telah dibuat.
Untuk menjadi seorang pengembang web profesional tidaklah mudah karena harus memadukan antara bahasa pemrograman web dengan nilai seni yang terdapat dalam setiap halaman web. Keduanya harus dimiliiki, jika salah satu saja maka belum bisa disebut sebagai seorang pengembang web profesional. Meskipun pintar bahasa php dalam membuat web, tapi jika tidak didukung oleh jiwa seni maka hasilnya kurang maksimal. Begitu pula sebaliknya, jika hanya pandai membuat tampilan halaman web tapi tidak didukung oleh pengetahuan tentang bahasa pemrograman web maka hal itu akan sia-sia saja.
Sebagai seorang pengembang web pemula, tidak perlu berkecil hati jika ingin menjadi seorang pengembang web profesional.� Yang terpenting adalah adanya kemauan untuk terus belajar dan belajar lagi agar wawasan tentang pengembangan web terus bertambah. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pengembang web pemula ketika pertama kali ingin membangun sebuah web dari awal. Agar web yang dibuat nampak profesional perlu memahami beberapa konsep dasar dalam mengolah web, mulai dari tool yang digunakan, format gambar yang sesuai, hingga pemilihan warna teks dan latar belakang sebuah halaman web.
�
SOFTWARE DESAIN GRAFIS�
Dalam merancang sebuah website, kita tidak bisa lepas dari perangkat lunak untuk mengolah gambar (image) sebagai bagian dari website.� Ada beberapa alat disain grafis yang dapat digunakan untuk membantu dalam membuat website yang cantik, diantaranya:
1. Adobe Photoshop (http://www.adobe.com/) : software ini sangat populer� dan dapat diandalkan untuk membuat dan mengedit grafik maupun gambar fotografi.�
2. Adobe Illustrator (http://www.adobe.com/) : software ini digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor dan dapat digunakan untuk membuat ilustrasi.
3. PaintShop Pro (http://www.jasc.com/) : software ini sama dengan Adobe Photoshop, sedikit lebih canggih namun tidak masih kalah populer dibandingkan Adobe Photoshop.
4. Macromedia Fireworks (http://www.adobe.com) : software ini sangat mirip dengan Adobe Photoshop, namun tool ini berbasis vektor. Software ini mengijinkan semua elemen dapat diedit kembali dan dapat berintegrasi dengan Macromedia Dreamweaver. Sebagai tambahan, oleh karena seluruh produk Macromedia diakuisisi oleh Adobe maka namanya berubah menjadi Adobe Macromedia Fireworks.
5. Macromedia Flash (http://www.adobe.com) : software ini dapat digunakan untuk membuat animasi dan berbasis vektor untuk website.
FORMAT GRAFIS
Grafik/gambar dalam sebuah website dapat memberikan efek visual yang luar biasa terhadap website tersebut, namun bisa menambah waktu koneksi akibat banyaknya gambar yang ditampilkan. Grafik dalam website dapat berupa statik, animasi, dan fotografi.
Agar koneksi ke website kita lebih cepat, perlu memahami beberapa format file yang sering digunakan pada sebuah website, diantaranya:
1. GIF :� memiliki warna 8-bit, mendukung dalam bentuk transparan, mengkompresi area warna secara solid, mereduksi jumlah warna dan menjalin untuk proses download secara cepat, juga dapat digunakan untuk membuat animasi dalam bentuk grafik (animated graphic).
2. JPG : memiliki warna 24-bit,menjaga kualitas brightness dan hue yang ditemukan dalam sebuah foto, dapat disimpan dalam format berkualits tinggi maupun rendan (high or low resolution), sebuah file jpg dapat pula digunakan versi resolusi rendah (low� resolution) dari gambar yang nampak ketika gambar sedang didownload, tidak mendukung transparansi.
3. PNG : PNG-8 mendukung warna 8 bit, mengkompres area warna yang pekat, menjaga detail ketajaman, mendukung transparansi, kompresi lebih canggih dibandingkan gif karena dapat mengkompresi sekitar 10-30% lebih kecil dari format GIF.� �
Setelah melihat perbandingan beberapa format file grafis untuk web, Anda dapat menentukan format apa yang akan digunakan sesuai kebutuhan. Pada prinsipnya, semua format file tersebut dapat dijadikan panduan dalam memilih format file yang tepat.� Ada beberapa bahan pertimbangan ketika memilih salah satu dari beberapa format file tersebut, diantaranya:
-� Usahakan ukuran file seminimal mungkin
-� Selalu gunakan mode warna RGB
-� Gunakan web pallete (216 web-safe colour)
Jika Anda memilih format file GIF : simpan sedikit warna jika perlu, simpanlah sebagai interlaced .gif, buatlah latar belakang transparan berwarna.
Jika Anda memilih format file JPG : pilih kualitas yang paling kecil jika perlu, dan simpan sebagai progresive.
Slamet Riyanto

Entry Filed under: tugas

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Pages

Categories

Calendar

December 2007
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Most Recent Posts